Siapa Itu Kartini?

Posted by Tony , Minggu, 01 Mei 2011 02.01

http://img440.imageshack.us/img440/7876/kartini11.jpg

Kira-kira sehari atau 2 hari sebelum perayaan hari Kartini (21 April) kemarin saya banyak membaca berita atau event dalam rangka menyambut hari Kartini. Dan yang paling menarik perhatian saya adalah perayaan hari Kartini di SMA-SMA Indonesia. Mungkin anda pun sudah tahu, siswa/i di berbagai SMA di Indonesia diwajibkan (atau entah hanya disarankan saja, saya tidak tahu pasti) menggunakan pakaian tradisional. Nampak menarik, meriah, dan unik tentunya, dan saya mengakuinya. Jarang-jarang mereka menggunakan pakaian adat tradisional seperti ini. Namun, saya melihat ada yang salah di sini.

                Kita semua tahu bahwa:
1. Kartini adalah simbol perjuangan hak-hak wanita.
2. Siswa SMA menggunakan pakaian tradisional untuk merayakan hari Kartini.

Sekarang anda hubungkan kedua kalimat tersebut, anda analogikan kedua kalimat tersebut. Pikirkan dan pertimbangkan pertanyaan saya ini:

KENAPA UNTUK MEMPERINGATI PEJUANG HAK-HAK WANITA, KITA DIWAJIBKAN MENGGUNAKAN PAKAIAN TRADISIONAL? APA HUBUNGANNYA ANTARA HAK-HAK WANITA DENGAN PAKAIAN TRADISIONAL?

Pertanyaan itu terus mengisi otak saya saat itu. Mengapa? Apa maksud dibalik kebijakan ini? Apakah Kartini adalah perancang busana atau penemu pakaian tradisional (maaf, ini terlalu ekstrim mungkin)? Apakah Kartini adalah orang yang memiliki kontribusi yang sangat besar dalam melestarikan budaya nasional? Sekali lagi, apa hubungannya hak wanita dengan pakaian tradisional? Bahkan di SMA teman saya, diadakan lomba menyanyi segala. Kartini bukanlah penyanyi atau komposer (maaf, yang ini cuma bercanda saja. hahaha). 

Bayangkan anda menjadi guru dan saya adalah murid anda yang menanyakan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Jika anda menjawab, “Ya kapan lagi Nak kita menggunakan pakaian tradisional? Ini kan bisa sebagai sarana melestarikan budaya.” Maaf menurut saya itu bukan merupakan jawaban, anda tidak bisa menjawab sebenarnya. Sekali lagi maaf.

Saya tidak sedang menganjurkan untuk meninggalkan tradisi,  namun saya hanya berusaha membuka wacana diskusi tentang sebuah kebijakan tanpa landasan yang relevan. Inilah pendidikan di negri kita. Dan ada yang salah dengan pendidikan di negri tercinta kita ini. Murid tidak pernah diajarkan “mengapa” tapi “apa” pada awalnya. Saya tahu maksudnya baik, yaitu untuk melestarikan budaya, tapi kenapa menggunakan cara yang salah, seolah kita tidak tahu siapa itu Kartini, seolah kita tidak memahami apa jasa beliau. Mungkin akan lebih tepat jika kebijakan ini diterapkan ketika Hari Sumpah Pemuda, misalnya. Kita sulit mengembangkan apa yang kita dapatkan karena kita tidak pernah tau pasti mengapa kita mendapatkan itu. Kata sahabat saya, kita belajar banyak ilmu, teori, konsep, dan lain-lain tanpa didahului dengan belajar filsafat sebagai mother of science atau diajarkan perpikir filosofis pada awalnya. Saya setuju dengan pendapat itu, walaupun saya masih tingkat pemula untuk ilmu filsafat. Orang akan diajak untuk kritis menciptakan pertanyaan-pertanyaan kejadian hidup di sekitarnya untuk mendapatkan jawaban demi mencapai sebuah kebijaksanaan hidup.

Bagaimana dengan pendapat anda?

0 Response to "Siapa Itu Kartini?"